BAB
I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Pembahasan
Agama Kristen adalah
salah satu agama besar di dunia yang banyak pengikutnya, yang merupakan bagian
dari gereja kristen yang memisahkan diri dari gereja katolik Roma pada waktu
reformasi, yaitu suatu revolusi dalam agama Kristen di Eropa pada abad ke-16.
Nama protestan berasal dari kata ‘protes’ yang dilancarkan oleh raja-raja atau
pangeran-pangeran Jerman yang mendukung reformasi melawan keputusan mayoritas
yang beragama Katolik, pada waktu sidang dewan kekaisaran kedua di kota Speyer
pada tahun 1529, karena melarang bertambah meluasnya reformasi.
Pangeran-pangeran Jerman tersebut ialah pengikut Injil kaum Luther yang
menentang tekanan yang kuat dari penguasa Roma Katolik. Dari adanya protes
mereka dlam sidang di Speyer itu maka lahirlah kaum protestan.
Tujuan penulisan
makalah ini antara lain: untuk mengetahui asal usul Agama Kristen Protestan,
pendiri/ pembawa, sistem ketuhanan, kitab-kitab sucinya, madzhab-madzhab/
sekte-sektenya, doktrin-doktrin yang dikembangkan, praktek-praktek keagamaan,
ritual keagamaan, upacara keagamaan, tempat-tempat suci, serta perbandingan
antara agama Kristen Protestan dengan Agama Islam.
B. Alasan
Pembahasan
Kita
sebagai orang islam hendaknya harus mengetahui asal usul agama Kristen
Protestan, sistem ketuhan, kitab-kitab sucinya, sekte dalam agama Budha,
doktrin-doktrin yang dikembangkan, praktek keagamaan dalam agama Kristen
Protestan, ritual keagamaan dalam agama
Kristen Protestan, upacara keagamaan, tempat-tempat suci, bandingan dengan islam.
Hal ini demikian guna dapat menumbuhkan kecintaan kita terhadap islam, karena
disini kita belajar membandingkan Islam dengan agama Kristen Protestan.
BAB
II
TINJAUAN
UMUM AGAMA KRISTEN PROTESTAN
A. Asal Usul Agama Kristen
Protestan
Setelah abad pertengahan secara
fundamental dan radikal terjadi perubahan dan pembaharuan masyarakat, selama
abad 15-16 mulaila zaman “renaisans” (prancis, renaitre: lahir kembali), suatu
masa transisi suatu abad pertengahan dengan zaman modern. Gerakan humanismedi
eropa mempunyai dampak positif dan juga negatif terhadap gereja. Individualisme
menjadi faktor penting di eropa ketika itu, karena disatu pihak menimbulkan
suatu perubahan kebudayaan bangsa eropa yang mendasar dan di lain pihak gereja
terkena akibat kemerosotan moral, mulai dari paus sampai pangeran dan
raja-raja. Pada tingkat kepausan terjadi pepecahan, sebaliknya raja-raja
mempunyai pengaruh yang lebih kuat, sehingga wibawa paus menjadi merosot.[1]
Kehidupan mewah dalam kehidupan paus
melebihi kemewahan raja-raja prancis dan inggris, sementara itu perubahan
sosial politik sangat tajam, sehingga kedudukan para rohaniawan dan biarawan
kehilangan monopoli dalam masyarakat. Pada puncaknya gereja menyalagunakan
wewenangnya antara lain karena menjual surat idulgensi (penghapusan siksa) dan
obsolusi kepada para jamaat gereja. Hal ini menyebabkan kejengkelan para jamaat
dan pimpinan gereja.
Penyebab lahirnya kristen protestan
dimana nampak adanya perbedaan antara teologi dan al-kitab, sehingga menurut
Luther yang ketika itu menjadi anggota Ordo Agustin dibwa pimpinan Johan Van
Staupitz untuk menyetuskan revormasi. Luther tidak dapat menerima dilakukannya
penjualan idulgensi oleh Dominikus Johanes Tetzel dari Keuskupan Agung Albrecht
dari Mainz, dimasa Paus Leo X, untuk mendapat dana membangun gereja Salton
Petrus guna kebanggaan gereja roma. Oleh hal itu berarti merendakan martabat
Tuhan, dimana pengampunan dosa dan perdamaian dengan gereja bisa didapat dengan
uang tanpa sakramen. Pelakuan demikian itu yang dijadikan dasar bagi Luther
membicarakan dengan para ahli teologi. Kemudian Luther merumuskan 95 dalil
tentang penghapusan siksa yang diperkenalkannya dalam tahun 1571, yang
ditempelkan di depan pintu dinding gereja di Wittenberg.[2]
Akibat perbuatan Luther ini, maka ia
dituduh gereja katolik sebagai orang yang sudah sesat dan berusahauntuk
menghentikan segala kegiatannya. Namun ajaran-ajaranya bukan menjadi padam,
melainkan bertambah meluas dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat eropa.
Pada tahun 1529 diadakan rapat negara (Reichstag)
di Spreyer dan mengambil keputusan untuk menghapus Edicta Warms dan
mengeluarkan dekrit pelanggar gerakan reformasi. Atas keputusan para raja dan
bangsawan yang hadir danmendukung Luther mengajukan protes keras. Sejak itu
lahirlah agama kristen protestan.
B. Pendiri Agama Kristen
Protestan
A. Martin Luther
Tokoh pendiri agama kristen protestan
dapat dikatakan tidak lain adalah Martin Luther. Ia berasal dari keluarga
petani di Thuringe dan dilahirkan tahun 10 November 1483 di Eisleben Jerman.
Ayahnya Hans Luther menginginkan agar martin menjadi sarjana hukum, maka ia
harus belajar filsafah lebih dulu. Ketika ia di Erfurt yang dominan adalah mata
pelajaran skolastik. Setelah ia menyelesaikan pelajarannya ke Erfurt ia
tertimpa hujan deras dengan halilintar sambar menyambar. Karena ia merasa takut
ia berdo’a, katanya “santa anna yang baik, tolonglah aku, aku ingin menjadi
Rohib”. Dua minggu setelah itu ditepatinya janjinya ia masuk biara ordo Eremit
Agustin yang disiplinnya keras.[3]
Selama dalam biara ia mendalami teologis
dan pada tahun 1507 ia ditasbihkan menjadi imam. Sesungguhnya ia adalah rohib
yang serius, namun setiap kai ia melakukan perjalanan, batinnya menjadi gelisa
melihat apa yang dialaminya.pada tahun 1510 ia diutus ke roma, namun apa yang dilihatnya
dikapel-kapel di gereja-gereja di roma, ialah perilaku paara klerius yang
menggetarkan hatinya. Dilihatnya para rohaniwan yang berwewah-mewah lagi boros,
dilihatnya para musafir yang datang mendapat berbagai idulgensi dan absolusi
dengan mudah.
Pada tahun 1512 dia berhasil meraih
gelar doktor dalam teologi dari universitas Wittenberg dan seterusnya aktif di
universitas itu. Berangsur-angsur ia melepaskan segala kebimbangan dan
keraguannya untuk menemukan kepastian bahwa rahmat Tuhan itu bukan dicurahkan
dengan sakramen kepada jiwa manusia melainkan pada firman keampunan tuhan
semata. Tuhan dapat memberikan kebebasan manusia dari dosa-dosanya, namun Tuhan
tidak menuntut sesuatu dari manusia. Yang penting adalah iman, mengapa berita
gembira dari al-kitab disembunyikan oleh ajaran manusia.
Luther menyerang cita hidup mistik dalam
gereja, yang berusaha mendapatkan keselamatan dan persekutuan rohani langsung
dari Yesus. Ia mendasarkanajarannya pada iman danrahmat sebagai sumber hidup
manusia. Dikemukakannya pengertian baru tentang apa yang dikatakan Paulus dalam
Roma 1:16-17 yaitu: “sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam injil
karena injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan orang-orang yang percaya,
pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab didalamnya nyata
kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin dari iman dan memimpin
kepada iman seperti ada tertulis: orang benar akan hidup oleh iman”.[4]
Berdasarkan ayat tersebut Luther tidak
dapat menerima apa yang sering didengarnya bahwa “kebenaran Tuhan” adalah
keadilan Tuhan yang sama dengan Hakim Duniawi, membebaskan, membenarkan
orang-orang yang baik dan menghukum orang-orang yang jahat. Ini tidak benar,
oleh karena menurut Luther “kebenaran Tuhan” itu adalah anugera Tuhan yang
menerima orang-orang yang berdosa serta putus asa terhadap dirinya sendiri,
sebaliknya Tuhanmenolak orang-orang yang menganggap dirinya baik. Tuhan telah
mengenalkan kepada manusia kebenaran kristus dan memandangnya sebagai yang
benar. Hukuman atas kesalahan manusia maupun belas kasihannya atas kebinasaan
manusia sudah ditebusnya dalam salib kristus.
Titik dasar ajaran Luther adalah
pertemuannya dengan Tuhan di dalam al-kitab yang berbeda dengan ajaran katolik
tentang hubungan Tuhan dengan manusia. Ia berpendirian bahwa Tuhan itu hanya di
atas tidak ada Tuhan yang menjelma dalam diri manusia, pengalaman manusia tidak
akan mencapai kemauan Tuhan, perbuatan manusia itu mempunyai nilai, sedangkan
Tuhan tidak dapat dinilai. Manusia hanya dapat berusaha mencari jalan
keselamatan dengan imannya. Oleh karenanya apa yang disebut “api penyucian” dan
“Idulgensi” itu tidak benar dan tidak perlu ada penghormatan terhadap
orang-orang kudus. Apa yang dibenarkan Luther hanya tentang “perdamaina” dan
“perjamuan”.[5]
Peristiwa yang membuat Luther bangkit
bergerak menyerang gereja katolik adalah dikarenakan perbuatan yang disebut
“simoni gereja”, dimana para biarawan dominikan di jerman melakukan transaksi
jual beli surat-surat idulgensi untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan gereja
Santo Petrus, sehingga nilai-nilai rohani dipermainkan dengan uang dan barang.
Ia menantang untuk melakukanperdebatan umum tentang perbuatan yang menjatuhkan
martabat agama itu.
Pada tanggal 310 oktober 1517
ditempelkannya surat berisi 95 dalil pada pintu gereja diWittenberg. Keesokan
harinya yang bertepatan dengan hari raya orang-orang kudus, masyarakat banyak
yang membacanya. Hal mana yang menimbulkan kegelisahan yang meluas keseluru
jerman, oleh karena dalil-dalil yang dikemukakan Luther bertentangan dengan
ajaran gereja katolik. Ternyata ia mendapat dukungandan masyarakat menuntut
agar gereja mengahiri penyeleweangannya. Sebaliknya paus telah menuduh Luther
telah sesat dan memerintahkan agar Luther menarik kembali ajaran-ajarannya.
Namun secara diam-diam raja Fenderik melindunginya.[6]
Pada tanggal 15 juni 1520 Paus Leo
menerbitkan bulla kepausan “Exsurge Domine” yang isinya mengutuk Luther dan
menolak pendapat-pendapatnya, apa bila dalam waktu dua bulan ia tidak mencabt
pendapatnya itu maka ia akan dikucilkan. Bulla Paus tersebut malahan dibakar
dengansuatu audiensi dengan para guru besar dan mahasiswa dimuka pintu gerbang
Wittenberg. Bulla yang kedua dikeluarkan lagi oleh Paus pada tanggal 3 januari
1521 namun masyarakat tidak lagi memperhatikannya.
Pada tanggal 18 april 1521 kaisar karel
V mengadakan Reichstag (rapat negara) di Warms. Walaupun teman-temannya
melarang Luther menghadiri pertemuan itu karena kemungkinan berbahaya, namun ia
hadir juga dan malahan menjadi termasyhur atas pembelaannya di hadapan kaisar
dan para bangsawan. Kembalinya dari pertemuan tersebut, di tengah perjalanan ia
disergap pasukanberkuda yang ternyata pasukan Frenderik yang mengamankannya
dari bahaya maut. Pada tanggal 26 mei 1521 karel V mengeluarkan Edicta Worms yang
isinya mengucilkan Luther dan para pengikutnya dari masyarakat. Semua karangan
Luther harus dibakar dan boleh ditangkap atau dibunuh oleh siapa saja. Ia
disembunyikanFrenderik di puri Wartburg. Dikota ini ia menerjemakan penjanjian
baru dalam bahasa jerman dan 12 tahun kemudia selesailahpenerjemahan al-kitab
itu.[7]
Pada tahun 1526 diadakan lagi rapat
negara di Speyer yang memutuskan bahwa Edicta Warms tidak berlaku sampai
korsili berikutnya, mungkin ikarenakan pada tahun itu juga Horgaria telah jatuh
ditangan kerajaan Turki, maka kepada para raja-raja di izinkan untuk mengatur
daerahnya masing-masing. Hal ini berakibat tumbuhnya gereja-gereja lokal dan
agakya yang merupakan gerejahegara protestan yang pertama adalah di Saksen dan
Hessen.
B. Ulrich Zwingli
Sejak peristiwa 31 oktober 1517 di
Wettenberg dimana Luther mengumumkan 95 dalilnya, perkembangan revormasi gereja
berjalan terus walupun banyak mengalami hambatan. Padatahun 1519 Ulrich Zwingli
(1484-1531) seorang pastor di Glarus, Einsiedeln dan Zurich, mendukung gerakan
Luther dan sejak tahun 1520 mulai aktif menyebarkan kegiatan pembaruan,
sehingga pada tahun 1522 kegiatannya itu dilarang oleh dewan kota Zurich
(swiss). Zwingli bukan mundur melainkan mengajukan suatu perdebatan umum, dalam
perdebatan itu ia mengemukakan 67 dalil darial-kitab. Selanjutnya malahan dewan
kotan mengambil kebijaksanaan agar para pengkhotbah mulai saat itu hanya
menggambarkan injil yang sejati.[8]
Dalam tahun itu juga Prof. Karlstedt
menimbulkan huru-hara di Wettenberg, karena ia menyuru agar semua biara
dibubarkan, sehingga banyak rahim pria dan wanita meninggalkan biaranya. Pada
tahun 1523 dilaksanakan lagi perdebatan yang kedu, setelah selesai perdebatan
maka dewan kota memerintakan agar mengeluarkan salib, mezhab, patung dan orgel
dari bangunan gereja dan misa dihilangkan. Akibatnya pertentangga antara
pengikut Zwingli dengan golongan katolik roma terjadi perang. Peperangan itu
dimenangkan gereja roma dan Zwiling mati dalam petempuran di dekat kapel pada
tanggal 11 oktober 1531. Jenazahnya dipotong-potong dan dibakar habis.
Kaumprotestan terpaksa menerima syarat-syarat perdamaian yang merugukan.
Antara Luther dan Zwiling terdapat
perbedaan. Luther masih mempertahankan gereja lama asal isinya berubah,
sedangkan Zwiling menghendaki perubahan keseluruhannya, baik isi maupun
bentuknya. Menurut Luther soal perjamuan kudus adalah bukan perbuatan manusia
tetapi suatu anugerah Tuhan yang dikaruniakan-Nyauntuk menyatakan bahwa Tuhan
telah mampu membenarkan manusia yang berdosa karena kasih-Nya dan anugerah-Nya.
Sedangkan menurut Zwingli bahwa perjamuan kudus itu adalah hidangan
persaudaraan dan sebagai pernyataan jamaat kristen yang oleh Tuhan disadarkan
sebagai penyempurnaan dan tugasnya.
C. Jean Calvin
Jean Calvin (1509-1564) adalah seorang sarjana
hukum dari prancis yang sebagaimana Zwingli adalah juga pengikut dari Erasmus.
Ia rajin mempelajari karangan-karangan tentang gereja lama danpenuh perhatian
terhadap teologi. Ia memasukigerakan reformasi sejak tahun 1533 dikarenakan
ajarannya yang mengarah pada bentuk pemerintahan teokrasi yang berdisiplin
keras maka ia diusir dari prancis. Pada tahun 1536 sampai 1538 ia melanjutkan
ajaranya di Geneva, dikarenakan disini juga tidak dapatditerima masyarakat maka
ia diusir pula dan pindah ke Strassburg di kotaini rupanya ajarannya mendapat
sambutan baik dan kemudia ia kembali ke Ganeva tahun 1541 sampai akhir hayatnya
pada tahun 1564.[9]
Ajaran Jean Calvin yang dikenal dengan
sebutan “Institusio” merupakan suatu buku “katekisasi” yang kecil bagi jamaat kristen.
Bukunya ini menjadi peganggan bag kaum protestan di samping buku katekisasi
yang besar dari Luther. Bukunya ini menjadi sangat terkenal oleh Willem Karel
(1536-1538) dijadikan pegangan untuk pembinaan rohani umat kristen di jeneva.
Konsepsi ajarannya diajukan calvin kepada dewan kota geneva untuk dapat
dilaksanakan dengan penuh dan ketat tertip dan rapi. Seluruh penduduk
diharapkan menandatangani “surat pengakuan” sehingga seluruh penduduk kota
jeneva hanyan terdiri dari orang-orang kristen yang betul-betul sadar pada
ikrarnya. Setiap jamaat harus belajar menyanyikan mazmur dan memperhatika
katekisasi, begitu pula diadakannya peraturan perkawinan yang baru.
Dalam hal ajaran pembenaran oleh iman,
calvin sejalan dengan Luther, tetapi calvin menekankan pentingnya “penyucian”
bagi kehidupan baru umat kristen, dimana para jamaat yang mendengarkan firman
Tuhan dan yang ambil bagian dalam perjamuan kudus harus dalam keadaan suci, dan
mereka yang tidak mengindahkan peringatan-peringatan akan terkena sanksi gereja.
Untuk mengawasi sikap tindak warga kota jenava gereja bekerja sama dengan
pemerintahan kota dan barang siapa yang menolak ajaran gereja akan di usir.
Oleh karena kenyataan masyarakat belum siap untuk itu, maka terjadilah
bentrokan antara calvin dan farel disatu pihak dan pemerintah kota dilain
pihak.
Pada tahun 1541 calvin kembali di jenava
dan melanjutkan usahanya mengatur kehidupan jamaat kristen dengan tata cara
baru berdasarkan petunjuk perjanjian baru sampai akhir hayatnya pada tahun
1564. Dengan demikian geneva menjadi negara gereja yang calvinis yang berbeda
dari Lutheran di jerman.
a.
Semua
yang tidak jelas bertentangn dengan al-kitab menurut Luther boleh tetap
dipakai, misalkan lilin, pakaian, altar, patung, salib dan sebagainya,
sedangkan menurut calvin semua yang tidak diatur dalam al-kitab harus
ditinggalkan.
b.
Menurut
Luther pengampunan dosa karena dara yesus adalah anugra Allah, menghormati dan
memuji Allah yang maha kudus dan agung adalah perbuatan amal dan sepuluh
perintah itu adalah sumber pengetehuan manusia tentang betapa besarnya dan
beratnya dosa manusia. Sedangkan calvin sebaliknya ia lebih mengutamakan ke
agungan Allah dan kuasa Allah itu tanpaikatan apapun. Sedangkan perintah yang
sepuluh itu adalah ketentuan dan pedoman bagi hidup baru dalam iman yang
memimpin orang yang percaya kejalan penyelesaian dan pertobatan, penderitaan,
karena kristus. Jadi Luther lebih menekankan pada iman yaitu pembenaran,
sedangkan calvin menekankan pada akarpembenaran yaitu predistinasi dan buah
pembenaran adalah pengudusan.
c.
Gereja
dan penataannya menurut Luther adalah sesuatu yang objektif. Edangkan menurut
calvil bukan sekedar tempat yang objektif untuk memberikan keselamatan orang
yang beriman tetapi juga subjektif merupakan tempat persekutuan orang-orang
beriman dengan kristus satu sama lain.
d.
Organisasi
gereja menurut Luther telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada pemerintah,
sedangkan menurut calvil gereja tidak bergantung pada pemerintah, tetapi gereja
memerintah diri sendiri.
e.
Menurut
Luther dalam perjamuan kudus bahwa roti dan anggur hanya lambang dan tubuh
kristus yang dipermuliakan itu hadir dimana-mana.menurut calvil roti dan anggur
adalah alat yang digunakan untuk memberikan tubuh dan darah kristus yang
sebenarnya kepada umat kristiani.
E. Kegiatan Kontra Reformasi
Setelah melihat gereja protestan
berkembang meluas diseluruh eropa, makasejak pertengahan abad ke 16 dan awal
abad ke 17 golongan gereja katolik berusaha mempengaruhi gerejanya, agar dapat
menarik kembali umat kristen protestan kedalam katolik dan berusaha membendung
berkembangnya reformasi. Usaha-usaha kontrak reformasi itu dimulai dari tahun
1540 dengan langka-langka sebagai berikut:[11]
a.
Tahun
1540 dibentuk suatu perserikatan yang merupakan “ordo yesuit” yang disahkan
oleh paus, dan bertujuan untuk menghimpun umat sedunia agar masuk agama katolik
dan sekaligus dalam rangka membatasi perkembangan revormasi.
b.
Pada
tahun 1545 dan 1563 dilaksanakan konsilin diterente yang memutuskan dan menetapkan
tentang yang mana ajaran kristen katolik yang diakui dan yang mana yang
dianggap sudah sesat.
c.
Mengatur
tentang “inkuisi” dengan memaksa semua orang yang dicurigai telah sesat agar
mengakui kesesatan dan menyangkal kesesatannya dengan tindakan kekerasan
pemerintahan duniawi.
Dengan adanya ketiga langkah tersebut
dimana gereja katolik menggunakan perangkat, penggempur, lembaga peradilan dan
memperjuangkan ajarannya, maka katolik berhasil mempersempit penyebaran
protestan dan dapat memulihkan kembali wilayah katolik, kecuali belanda dan
inggris yang bertahan.
Tindakan intoleransi dengan kekerasan
tersebut berlaku selama abad 16-17, dimana nasib umat katolik di daerah
protestan lebih baik dari pada umat protestan di daerah katolik. Semangat
in-toleransi ini mulai mereda dalam abad ke 18.
C. Sistem Ketuhanan Agama Kristen
Protestan
Dasar-dasar dari
kepercayaan dalam agama Kristen adalah krisosentrisme artinya bahwa yesus
kristus itu berkedudukan sebagai sentral dari seluruh kehidupan orang-orang
Kristen.
a.
Kepercayaan Tentang
Tuhan
Menurut ajaran Kristen tentang Tuhan
harus dilihat dua pihak, disatu pihak bahwa Allah itu tidak boleh turun dari
Surga dilain pihak Allah itu menjadi manusia di dalam diri Yesus Kristus, yang
mana antara keduanyamempunyai tekanan yang sama tanpa harus melebur yang satu
dan yang lain.
Hal mana digambarkan dalam kedatangan
Yesus bahwa Allah yang hidup itu telah menyatakan diri dengan Dia yang
sungguh-sungguh Allah dan yang sungguh-sungguh manusia. Sebagaimana dikatakan
dalam Yohanes 4:24, bahwa: ”Allah itu roh dan barang siapa yang menyembah Dia,
harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran”. Artinya Allah itu bukan makhluk
yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Karena Allah itu roh.
Allah berada dalam kristus, khusus
tentang nisbah antara Allah Bapa dan Anak Allah menurut dogna Kristen adalah
rahasia illahi. Kerangka pengkajian terhadap konsepsi Allah Bapa:
Ø Istilah Allah Bapa adalah hakikat Allah sendiri, tidak dalam
kerangka berpikir manusia terhadap manusia
Ø Istilah Bapa bukanlah merupakan nama, gelar, atau sifat yang
ditambahkan pada kata Allah, bukan pengertian illahi an juga pengertian Bapa
sekalian manusia dan bukan manusia.
Dikatakan dalam Mazmur 2:7 bahwa Allah
telah memperanakkan saya yang diurapi Nya, kata memperanakan itu bukan dalam
arti biologis. Kemudian dalam kisah 13:22-33 dikatakan Aku telah memperanakan
Engkau pada hari ini, hal ini tidaklah berarti kelahiran Yesus di Beltehem,
tetapi dalam arti kebangkitan.[12]
b.
Yesus Kristus
Dari mana bibit ide Ketuhanan Yesus itu? Ide itu berasal dari
paham penyembah berhala bahwa Tuhan beranak pinak di bumi. Diberbagai wilayah
dan kota-kota besar di kerajaan Romawi di luar Palestina orang menyembah “Tuhan
beserta keluarganya”.
Mulai dari Tuhan tiga sampai ratusan. Mereka menganggap bahwa
setiap tindakan Tuhan menjadi oknum lain di samping Tuhan. Misalnya firman
Tuhan menjadi oknum lain (Anak Allah) yang namanya Yesus. Tindakan Tuhan
memberi hidup, menjadi oknum lain yang namanya Roh Kudus.
Siapa pencetus ide “Anak Allah (Tuhan)”? Ide Anak Tuhan merupakan
hal yang lumrah di masyarakat Yahudi. Mereka menganggap bahwa bangsa Israel
adalah “Anak-anak Tuhan”. Bagi mereka istilah “Anak Tuhan” bukan untuk
individu. “Anak-anak Tuhan” dalam pengertian individu merupakan paham penyembah
berhala yang menganggap bahwa Tuhan beranak di dunia. (Tillich 1968).
Paulus yang menganggap Yesus lahir melalui intervensi Roh Kudus,
memperkenalkannya kepada para penyembah berhala di kerajaan Romawi sebagai
“Anak Tuhan (Allah)”.
“Jawab malaikat itu kepadanya: `Roh Kudus akan turun atasmu dan
Kuasa Allah yanq Maha Tinqqi akan menaunqi engkau; sebab itu anak yang akan kau
lahirkan akan disebut kudus, Anak Allah” (Lukas 1:35).
“Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan
mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah” (Kisah Para Rasul 9:20) Pekerjaan
Paulus yang mulai merusak ajaran Tauhid yang diajarkan Yesus ini dikutuk oleh
Allah dalam surah Maryam 19:88-92:
“Dan mereka berkata: ‘Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil
(mempunyai) anak’. Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang
sangat munqkar. Hampir-hampir lagit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah,
dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwa Allah Yanq Pemurah mempunyai
anak” (Surah Maryam 19:88-92)
Apa arti “Anak Tunggal Allah (Tuhan)”? Umat Kristen dengan bangga
menjelaskan bahwa Yesus diperanakkan bukan dicipta. Menurut mereka, semua
mahluk dicipta oleh Tuhan, demikian pula Nabi Adam. Tetapi Yesus lahir dari
intervensi Roh Kudus yang datang menaungi perawan Maria sehingga hamil. Dari
berbagai legenda, Tuhan menghamili seorang perempuan hanya sekali, sehingga
disetiap zaman hanya ada seorang Anak Tuhan (anak tunggal).
“Jawab malaikat itu kepadanya: ‘Roh Kudus akan turun atasmu dan
Kuasa Allah yang Maha Tinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau
lahirkan akan disebut kudus, Anak Allah” (Lukas 1:35).
Apakah anak Allah (Tuhan) setara dengan Allah (Tuhan)? Dalam
filsafat Yunani, kedudukan Anak Tuhan dan dewa-dewa lainnya lebih rendah dari
Tuhan. Sesuai ajaran filsafat Yunani, ketika Tuhan yang suci tidak dapat
berhubungan dan menyelamatkan dunia serta manusia yang berdosa, dia mengirim
anaknya atau dewa lain untuk mengatasi persoalan di dunia. Para pemimpin Gereja
yang bermaksud untuk menaikkan kedudukan Yesus sebagai Anak Allah (Tuhan) agar
setara dengan Tuhan Bapa menghadapi berbagai kendala.
Pertama, karena Bapa bukan Anak dan Anak bukan Bapa sehingga
secara otomatis bapa memiliki kekuasaan untuk memerintahkan Anak, tetapi tentu
anak tiada punya kuasa untuk memerintahkan Bapa.
Kedua, karena Bapa bukan Anak dan Anak bukan Bapa, ada suatu saat
dimana Bapa sudah ada, sedangkan Anak belum ada. Kalau kedua-duanya sama-sama
ada, tentu tidak ada Bapa dan Anak, saudara pun tidak.
“….AnakKu Enqkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini”.
(Kis. 13:33)
Ayat di atas memperlihatkan bahwa kemarin Bapa sudah ada,
sedangkan Anak belum ada. Jadi pernyataan Hamran Ambrie dalam bukunya
“Keilahian Yesus Kristus dan Allah Tritunggal Yang Esa”, ha1.116 yang
mengatakan: “Tidak ada yang terdahulu atau terkemudian diantara satu dengan
yang lainya”, adalah tidak benar.
Ketiga, karena para pemimpin Gereja mengatakan bahwa Bapa 100%
Tuhan, sedangkan Anak (Yesus) adalah 100% Tuhan dan sekaligus 100% manusia
sehingga keduanya tidak sama atau setara.[13]
Dalam bagian kedua pengakuan iman rasuli, Yesus Kristus mendapat
kehormatan yang sama dengan Allah Bapa dalam arti gereja meyakini bahwa Yesus
kristus adalah sesungguhnya Allah dan sekaligus sesungguhnya manusia.
Dengan demikian ditemukan dua segi pokok
dalam arti Yesus Kristus:
a.
Yesus adalah manusia
seperti halnya manusia pada umumnya, hanya saja tanpa dosa. Ia lahir dari
wanita, ia merasa haus dan lapar, suka dan duka, mati yang dikuburkan.
b.
Yesus tergolong
Allah(Yosua:penolong), karena ia adalah juru selamat yang datang dari Allah
untuk menyelamatkan dunia dan manusia dan dia anak Allah yang sudah
dibangkitkan dan hidup, maka Dia berkata Aku dan Bapa adalah satu.
c.
Roh Kudus
Dilihat dari namanya , sifat dan
peranannya roh kudus juga adalah Allah. Setiap orang yang percaya yakin bahwa
Allah melalui Roh Kudus mau bersemayam dalam hati umat Kristen.[14]
Jadi sistem ketuhanan
Kristen protestan sama dengan Kristen katolik yakni trinitas. Hanya saja
Kristen katolik sebelum berdoa ke yesus, ia berdoa dulu melalui bunda maria.
Sedangkan protestan berdoa langsung ke yesus tanapa perantara melalui bunda
maria.
D. Kitab-Kitab Suci Agama Kristen
Protestan
Kitab suci protestan disini sama dengan kitab suci Kristen katolik yakni
al-kitab dengan penyebutan nama Injil yang diambil dari perjanjian baru. Namun
perbedaan nya dalam kitab suci protestan dalam perjanjian lama ada 39 bab
sedangkan katolik 45 bab, di dalam perjanjian baru dalam protestan dan katolik
ada 27 bab. Injil adalah nama kitab yang ada di dalam perjanjian baru. Isi dari
perjanjian lama dan baru tidak ada perbedaannya.
Maka kalau kita
perhatikan juga bacaan Alkitab di
dalam misa kudus Minggu umumnya, bacaan pertama dan Mazmur di ambil dari
Perjanjian Lama, bacaan kedua dari surat- surat para Rasul Perjanjian Baru, dan
bacaan Injil dari salah satu dari keempat Injil Perjanjian Baru. Sedangkan pada
misa harian, bacaan pertama diambil dari Perjanjian Lama atau surat-surat para
rasul dari Perjanjian Baru, Mazmur dari Perjanjian Lama, dan Injil dari
Perjanjian Baru.
Perlu kita ketahui,
bahwa Perjanjian Baru tidak terpisah dari Perjanjian Lama. Makna Gereja sebagai
Umat Baru Pilihan Allah (the new People of God) hanya dapat dimengerti dengan
baik jika kita melihat kepada bangsa Israel pada Perjanjian Lama yang menjadi
bangsa pilihan Allah (Lumen Gentium 9), demikian juga keberadaan
sakramen-sakramen seperti Baptis untuk memperbaharui makna sunat dan
menyempurnakannya, sakramen Imamat (jabatan) menyempurnakan imamat suku Lewi
pada bangsa Israel.
Di atas semua itu,
jangan lupa bahwa 2/3 bagian Kitab Suci adalah Perjanjian Lama, yang
dipenuhi dalam Perjanjian Baru. Yesus sendiri
adalah Allah Immanuel yang telah dinubuatkan oleh para nabi ,
dan nubuat-nubuat ini tercantum dalam Perjanjian Lama.
Di Perjanjian Lama,
yang ada adalah roti manna yang turun dari langit, sdangkan di Perjanjian Baru
adalah Roti Hidup, Yesus yang turun dari surga.
Di Perjanjian Lama, yang ada tabut Perjanjian Lama berisi kitab Taurat Musa, roti manna, dua loh batu 10 Perintah Allah; di Perjanjian Baru adalah Bunda Maria sebagai tabut Perjanjian Baru, yang mengandung Yesus Kristus Sang Sabda yang menjadi Manusia, sang Roti Hidup yang turun dari surga.[15]
Di Perjanjian Lama, yang ada tabut Perjanjian Lama berisi kitab Taurat Musa, roti manna, dua loh batu 10 Perintah Allah; di Perjanjian Baru adalah Bunda Maria sebagai tabut Perjanjian Baru, yang mengandung Yesus Kristus Sang Sabda yang menjadi Manusia, sang Roti Hidup yang turun dari surga.[15]
Kitab yang hanya terdapat dalam Kitab
Suci Katolik semuanya merupakan bagian dari Perjanjian Lama. Selain itu
terdapat juga beberapa ayat dalam kitab-kitab tertentu yang hanya terdapat
dalam Kitab Suci Katolik. Mengapa terjadi perbedaan demikian? Jawabannya amat rumit,
tetapi secara sederhana dapat dijelaskan seperti berikut ini.
Orang-orang Yahudi menulis Perjanjian
Lama, tetapi mereka tidak secara "resmi" menuliskan daftar atau kanon dari kitab-kitab tersebut sampai akhir
abad kedua. Sekelompok orang Yahudi khawatir kalau-kalau pada akhirnya
tulisan-tulisan Kristen juga akan dimasukkan orang ke dalam kanon mereka. Untuk
mencegah hal tersebut, setelah melalui debat yang panjang, mereka memutuskan
untuk mencantumkan hanya kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Ibrani saja yang
termasuk dalam kanon mereka. Dengan demikian mereka dapat mengeluarkan
kitab-kitab Kristen yang semuanya ditulis dalam bahasa Yunani.
Namun demikian, ada pula beberapa
bagian dari kitab Perjanjian Lama yang hanya tersedia salinannya dalam bahasa Yunani,
sedangkan kitab aslinya yang ditulis dalam bahasa Ibrani telah hilang. Dengan
demikian kitab-kitab tersebut, yang dulunya juga mereka terima, ikut
dikeluarkan dari kanon Yahudi.
Gereja Katolik
tidak mengikuti keputusan mereka. Terutama karena beberapa kitab yang ditulis
dalam bahasa Yunani mendukung doktrin (doktrin = ajaran) Katolik, misalnya
tentang Roh Kudus. Gereja Katolik tidak membuat daftar atau kanon resmi sampai
beberapa abad kemudian. Sejak awal mula Gereja Katolik menerima semua kitab yang
sekarang ada dalam Kitab Suci kita.
Pada abad ke-16,
Gereja Protestan mulai mempergunakan Kitab Suci sebagai dasar ajaran mereka.
Martin Luther menolak semua kitab yang tidak terdapat dalam kanon Perjanjian
Lama Yahudi. Alasan penolakannya adalah karena beberapa bagian dari kitab-kitab
tersebut tidak mendukung ajarannya. Seperti misalnya, Luther tidak setuju
dengan ajaran Gereja Katolik mengenai Api Penyucian. Padahal gagasan tentang api penyucian terdapat dalam Kitab
Makabe.
Selanjutnya Luther juga mencoba
mengeluarkan beberapa kitab Perjanjian Baru, misalnya Surat Yakobus. Beberapa
gagasan dalam surat Yakobus tidak sesuai dengan ajaran
Luther, misalnya tentang ajaran Luther yang menyatakan bahwa perbuatan baik
tidak diperlukan dalam memperoleh keselamatan, melainkan hanya iman. Tetapi,
pada akhirnya, ia harus memasukkan juga Surat Yakobus dalam kanonnya.
Kitab-kitab Perjanjian Lama yang diakui
baik oleh Gereja Katolik maupun Gereja Protestan disebut Protokanonika (protokanonika: kanon yang pertama). Kitab-kitab
Perjanjian Lama yang diakui oleh Gereja Katolik tetapi tidak diakui oleh Gereja
Protestan di tempatkan di bagian antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Bagian ini oleh Gereja Katolik ini disebut
dengan Deuterokanonika (deuterokanonika: kanon yang kedua), sedang oleh Gereja
Protestan disebut Apokrip:
buku-buku keagamaan yang baik untuk dibaca tetapi tidak diilhami Roh Kudus).
Hingga kini Gereja Katolik terus
mempertahankan serta menghormati kitab-kitab seperti yang telah diterima oleh
Gereja Kristen Purba. Jika Kitab Suci yang mereka wariskan itu baik bagi
mereka, tentu baik pula bagi kita..[16]
Injil markus merupakan injil yang
sederhana yang banyak menekankan segi lahiriah dan materialisti dari kehidupan
Yesus. Inil ini juga banyak memuat mukjizat dan di dalamnya Yesus sering
digambarkan sebagai orang yang menyembuhkan orang sakit (kurang lebih seorang
dukun). Tetapi injil yohanes dikutip sebanyak 132 kali, Yesus ditonjolkan
sebagai guru yang memberikan penjelasan mengenai ajarannya dan juga menjelaskan
tingkah lakunya. [17]
E. Madzhab/Sekte-Sekte Agama Kristen
Protestan
Agama
bagi para pengikut Yesus dari Nazaret yang percaya bahwa Yesus adalah Sang
Kristus atau Mesiah dan berseru dengan perkabaran Injil atau Perjanjian Baru
kepada umat manusia jalan menuju keselamatan ini, sejak semula sudah mengalami
perpecahan. Perbedaannya dengan agama yang lain adalah dikarenakan pengakuannya
bahwa yang diperoleh pada tingkat terakhir dapat dicakup tidak dalam ajaran
atau system, tetapi didalam diri Yesus Kristus pribadi sebagai Firman Allah
yang berwujud manusia.[18]
1.
Perpecahan
Pada
mulanya agam Kristen sebenarnya merupakan suatu sekte dari agama Yahudi sebagai
Mesiah sebagaimana dijanjikan dalam kitab Taurat. Namun dikarenakan adanya
pertentangan keras pada generasi umat Kristen pertama, maka terjadilah
perpecahan dengan bangsa Yahudi yang tidak mengakui Yesus sebagai Mesiah. Pada
abad kedua Masehi, agama ini menemukan bentuknya setelah berkonfrontasi dengan
orang-orang bukan Yahudi, karena penyebarannya sampai Byzantium dan Romawi.
Di
masa Konstanti Agung (313 M), Romawi bertoleransi kepada agama Kristen dan
memberi hak hidup, maka pada tahun 380 M agama Kristen tumbuh dalam bentuk
Katolik Roma yang ortodoks, memegang monopolinya di Benua Eropa, disamping
Gereja Byzantium (Kristen Yunani) yang berpengaruh di jazirah Balkan sampai
Rusia. Terjadinya pertentangan antara aliran Kristen Barat dan Kristen Timur
itu, maka lahirlah aliran Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur
(Yunani). Perpecahan bertambah parah dikala terjadinya gerakan reformasi pada
abad ke-16, dan lahirnya berbagai macam sekte yang memisah dari Gereja Katolik.[19]
2.
Sekte-Sekte
Akibat
dari berpisahnya umat Kristen Protestan dari Gereja Katolik dengan ciri-ciri
Protestanismenya yang membuat tradisi tunduk pada al-Kitab sebagai dasar
doktrin dan prakteknya dan menegaskan ‘justification by faith’
(pembenaran atau kebenaran melalui agama), dengan cara mengkhoybahkan al-Kitab
dan ketinggian moral atau peradaban pribadi, serta menolak kekuasaan Paus,
menolak Misa dan pemujaan para Santa (orang suci). Maka sejak terjadinya
perlawanan tersebut lahirlah berbagai sekte agama Kristen yang pada mulanya
merupakan sekte-sekte aliran Luther, Calvin, Anglican, Zwingli, dan sekte-sekte
Anabaptis.
Akibat
dari cara pembahasan al-Kitab secara perorangan dengan penekanan ajaran
tertentu, maka cenderung melahirkan berbagai macam sekte keagamaan yang
lecil-kecil, seperti adanya gereja-gereja Kongregasi, Baptis, Quaker, Metodis,
Moravia, Tentara Bala Keselamatan, Advent, Pantekosta, dan lainnya.
Gereja-gereja sekte tersebut Nampak hidup juga di Indonesia, disamping ada
gereja-gereja Protestan menurut kelompok masyarakatnya masing-masing sebagi
berikut:
1. Huria
Kristen Batak Protestan (HKBP) Tarutung.
2. Gereja
Batak Karo Protestan (GBKP) Kabanjahe.
3. Gereja
Methodist Sumatra, Medan.
4. Banua
Niha Kristen Protestan, Nias.
5. Gereja
Kalimantan Evangelis, Banjarmasin.
6. Gereja
Protestan di Indonesia, Jakarta, (4 synode).
7. Gereja
Masehi Injili Minahasa, Tomohon.
8. Gereja
Protestan Maluku, Amboina.
9. Gereja
Masehi Injili di Timor, Kupang.
10. Gereformeede
Kerken in Indonesia, Jakarta.
11. Gereja
Kristen Pasundan, Bandung.
12. Gereja
Kristen Jawa di sekitar Gunung Muria Kudus.
13. Gereja-gereja
Kristen Jawa di Jawa Tengah, Salatiga.
14. Gereja
Kristen Jawi Wetan, Malang.
15. Chung
Hua Chi Tuh Chiao Hui Chu Hui Jakarta.
16. Tionghoa
Ki Tok Kau Hwee-Khu Hwee Jawa Barat Bandung.
17. T.
H. K. T. K. H. - Synode Jawa Tengah Yogyakarta.
18. T.
H. K. T. K. H. – Khu Hwee Jawa Timur, Surabaya.
19. Gereja
Kristen Protestan Bali, Denpasar.
20. Gereja-gerja
Kristen Sumba, Sumba.
21. Gereja
Masehi Injili Sangihi dan Talaud, Sangir.
22. Gereja
Masehi Injili Bolaeng Mongondow, Kotamobagu.
23. Gereja
Kristen Sulawesi Tengah Poso.
24. Gereja
Toraja, Rante Pao.
25. Gereja
Kristen Makasar Bugis di Sulawesi Selatan, Makasar.
26. Gereja
Kristen di Sulawesi Tenggara, Kendari.
27. Gereja
Masehi Injili di Halmaheira, Tobelo.
Dengan
gerakan ‘Oekumenis Modern’ dalam abad ke-20 maka diadakan
pertemuan-pertemuan untuk mempersatukan berbagai gereja yang bermacam-macam
itu. Hal mana dimulai sejak Konferensi Zending Sedunia di Edinburg (1910).
Dewan Gereja Sedunia di Amsterdam, berdirinya Dewan Gereja Di Indonesia (DGI)
berpusat di Jakarta bulan Mei (1950). Bahkan sejak 1960 telah diadakan
sekretariat untuk Kesatuan Kristen di Gereja Katolik Roma Vatikan.[20]
F. Doktrin/Ajaran Pokok yang Dikembangkan Agama Kristen
Protestan
Dasar-dasar dari kepercaaan dalam
agama Kristen adalah Kristosntrisme, artinya bahwa Yesus itu berkeduukan
sebagai sentral dari seluruh kehidupan orang-orang Kristen.
1.
Sistem Kepercayaan
Asas-asas
ang menonjol menurut ajaran dalam agama Protestan adalah “anti pemutlakan
terhadap hal-hal yang relatif” dan “pembenaran iman”, dimana setiap umat
Kristen dapat bertemu dengan Allah dalam tiga tempat, yaitu:
1)
Dalam tatanan keagungan alam
2)
Dalam pribad Yesus Kristus yang
hidup di alam semesta.
3)
Dalam hai nurani manusia.[21]
a.
Pengakuan Iman Rasuli
Pokok ajaran agama Nashrani yang ada sekarang adalah
sebagaimana termaktub dalam syahadat 12 (Credo para Rasul), yaitu:
1.
Aku percaya akan Allah, Bapa yang
maha kuasa, pencipta langit dan bumi.
2.
Dan akan Yesus Kristus, Puteranya
yang tunggal Tuhan kita.
3.
Yang dikandung dari roh Kudus,
dilahirkan oleh perawan Maria.
4.
Yang menderita sengsara dalam
pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan.
5.
Yang turun ketempat penantian, pada
hari ketiga bangkit dari antara orang mati.
6.
Yang naik ke surga duduk disebelah
kanan Allah Bapa yang maha kuasa.
7.
Dari situ ia akan mengeadili orang
yang hidup dan mati.
8.
Aku percaya akan roh Kudus.
9.
Gereja katolik yang kudus,
persekutuan para kudus.
10. Pengampunan
dosa.
11. Kebangkitan
badan.
12. Kehidupan
kekal.[22]
Kecuali syahadat dua belas tersebut, undang-undang
sepuluh dari nabi Musa juga dianggap menjadi ajaran yang pokok oleh agama
Nashrani.[23]
b.
Kepercayaan Tentang Tuhan
Menurut ajaran Kristen tentang Tuhan harus dilihat
dari dua pihak, yaitu pihak bahwa Allah itu tidak boleh turun dari Surga,
dilain pihak Allah itu menjadi manusia didalam diri Yesus Kristus., yang mana
antara keduanya mempunyai tekanan yang sama tanpa harus melebur yang satu
dengan yang lainnya.
Allah berada dalam Krostus, khusus antara nisbah
antara “Allah Bapa” dan “anak Allah”, menurut dogma Kristen adalah “rahasia
Ilahi”. Kerangka Pengkajian terhadap konsepsi Allah bapa ialah bahwa:
1)
Istilah “Allah Bapa” adalah hakikat
Allah sendiri, tidak dalam kerangka berfikir manusia terhada manusia.
2)
Istilah “Bapa” bukanlah merupakan
nama, gelar, atau sifat yang ditambahkan pada kata “Allah”, bukan pengertian
Ilahian dan juka bukan bepaa sekaalian
manusia dan bukan dalam arti biologis manusia.
c.
Yesus Kristus
Kedatangan Yesus Kristus merupakan vberita gembira
sebagai tanda Allah mengasihi manusia. Betapa besar cint kasih Aallah kepaada
manusia sehingga Yesus menerima penderitaannyaa, menuru apa yang sudh
direncanakan Allah untuk menenbus dosa manusia.
d.
Roh Kudus
Dilihat dari namanya, sifat dan peranan karyanya Roh
Kudus juga adalah Allah. Setiap orang yang percaya yakin bahwa Allah melalui
Roh Kudus mau bersemayam dalam hati umat Kristen. Karya dan peranan Roh Kudus
adalah dalam rangka menuju keselamatan manusia, salah satunya adalah untuk
menginsafkan manusia akan pertemuannya dengan Yesus Kristus melalui penginsafan
dosa manusia karena tidak percaya padanya.
e.
Sakramen
Sakramen merupakn pusat dari iabadah (liturgi) yang
merupakan perbuatan lahir yang Ilahi atau juga disebut dengan Firman yang
nyata. Diperlukannnya sakramen itu adalah untuk keselamatan agar manusia
mendapat anugrah pembenaran, sakramen itu harus ada atau sekurang-kurangnya
orang harus mempunyai keinginan.[24]
2.
Alam Semesta, Etika, Eskatologi
a.
Alam dan Manusia
Alam semseta adalah ciptaan Tuha dan Tuhan bekerja
dalam ciptaannya itu, tetapi dia tidak berada didalam ciptaannya. Di dalam alam
manusia dititahkan Tuhan untuk membudayakan, kemapuan mengusahakan diberikan
kepada manusia ada dalam janji Firmannya yang berlaku hingga sekarang.
b.
Etika
Etika merupakan ilmu dimana manusai mnjalin hubungan
dengan manusia lainnya berdasarkan pengertian dari umat Kristen. Tujuan etika
tersebut adalah untuk menggerakkan orang supaya bertobat dan membangunkan agar
orang berjuang melalui gangguanyang timbul dari sifat wataknya melalui
pembenaran dalam kehidupan manusia sehingga dirinya menjadi manusia ciptaan
baru.
c.
Eskatologi
Eskatologi adalah ilmu tentang akhir zaman,
sebagaimana dinyatakan dalam pengakuan Iman Rasuli yang menyatakan bahwa Yesus
Kristus akan datang untuk kedua kalinya ke dunia untuk menghukum orang yang
hidup dan mati.. Jadi pusat ilmu hari kiamat ini terletak pada Yesus Kristus
sebagai orang yang dimatikan dan dipercaya.[25]
BAB
III
Praktek
Keagamaan Dalam Agama Kristen Protetan
A. Ritual
Keagamaan Dalam Agama Kristen Protetan
1.
Ibadah
Benda-benda yang digunakan umat Kristen
untuk beribadah adalah Alkitab, sebuah Salib, and sebuah Rosario.
2.
Liturgi
Justin Martyr menggambarkan liturgi
(tata cara urutan ibadah) Kristen di First Apology kepada Penguasa Antoninus
Pius pada abad ke-2, dan penggambarannya masih relevan untuk menggambarkan
struktur dasar dari liturgi ibadah Kristen. Justin menggambarkan, orang Kristen
berkumpul untuk ibadah bersama pada hari Minggu, yaitu hari Yesus bangkit dari
kubur. Pembacaan Firman Tuhan diambil dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru,
tapi terutama dari Injil. Pada akhir dari liturgi ibadah, diadakan Perjamuan
Kudus, untuk memperingati pengorbanan Yesus.
Namun gereja pada saat ini juga ada yang
mengadakan ibadah selain hari Minggu. Gereja Advent Hari Ketujuh berkumpul pada
hari Sabtu. Gereja Pentakosta atau Karismatik mengikuti "tuntunan Roh
Kudus" dan tidak memiliki liturgi yang tertulis, walaupun ada tata cara
urutan umum kebiasaan ibadah yang biasanya dari minggu ke minggu mirip. Gereja
Evangelical menggabungkan Pop dan Rock ke dalam ibadahnya, sementara beberapa
Gereja yang lain melarang sama sekali penggunaan alat musik dalam ibadah,
seperti Gereja Orthodox.
Ibadah
dapat divariasikan untuk acara-acara khusus, seperti baptisan, pernikahan, atau
hari raya Kristen seperti Natal dan Paskah. Ada pula ibadah untuk anak-anak,
yang biasanya disebut Sekolah Minggu atau Ibadah Anak.
3.
Sakramen
Sakramen adalah ritus Agama Kristen yang
menjadi perantara (menyalurkan) rahmat ilahi. Kata 'sakramen' berasal dari
Bahasa Latin sacramentum yang secara harfiah berarti "menjadikan
suci". Salah satu contoh penggunaan kata sacramentum adalah sebagai
sebutan untuk sumpah bakti yang diikrarkan para prajurit Romawi; istilah ini
kemudian digunakan oleh Gereja dalam pengertian harfiahnya dan bukan dalam
pengertian sumpah tadi.
4.
Kalender Liturgis
Komunitas Katolik Roma, Anglikan, dan
Kristen Protestan mengatur ibadah dalam jadwal kalender liturgis. Hal ini
termasuk hari-hari suci, misalnya Hari Perenungan yang memperingati sebuah
kejadian di dalam hidup Yesus Kristus, hari-hari puasa, atau perayaan-perayaan
biasa seperti hari memperingati orang-orang kudus. Komunitas Kristen yang tidak
mengikuti tradisi kalender liturgis biasanya masih tetap merayakan
perayaan-perayaan tertentu, seperti Natal, Paskah, dan Kenaikan Yesus ke Surga.
Beberapa Gereja sama sekali tidak memakai kalender liturgis.
5.
Simbol
Salib, yang saat ini adalah simbol
Kekristenan yang paling mudah dikenali di seluruh dunia, telah digunakan
sebagai simbol Kristen pada zaman sangat awal. Lambang ikan juga nampaknya
berada di urutan teratas lambang favorit setelah salib. Lambang ikan dipakai
oleh karena kemiripan 5 huruf konsonan yang membentuk kata ikan (Ichthys), yang
mana dapat dipakai sebagai singkatan untuk menggambarkan Yesus: Iesous Christos
Theou Yios Soter, artinya Yesus Kristus, Anak Allah, Penyelamat.
Orang Kristen awal mula suka untuk
menghiasi makam-makam mereka dengan ukir-ukiran dan gambar mengenai Yesus,
orang-orang kudus, kejadian dari Alkitab, dan perlambang-perlambang yang lain.
Orang-orang Kristen awal tidak memiliki pemikiran negatif menganai gambar,
ukiran, maupun patung. Simbol-simbol yang lain meliputi burung merpati (simbol
Roh Kudus), anak domba (simbol pengorbanan Yesus), pohon anggur beserta
ranting-rantingnya (simbol bahwa orang Kristen harus memiliki hubungan secara
pribadi dengan Yesus) dan banyak yang lain. Semua ini diambil dari ayat-ayat
Alkitab Perjanjian Baru.
6.
Baptisan
Baptisan merupakan sebuah ritual dan
sakramen menggunakan air, yang menandakan seseorang berkomitmen menjadi seorang
Kristen dan tergabung menjadi anggota Gereja. Ada Gereja yang memperbolehkan
baptisan dengan air yang dipercikkan (misalnya Gereja Katolik dan Othodox), ada
Gereja yang mengharuskan baptisan dilakukan dengan diselamkan kepada air
seperti Yesus (misalnya Gereja Kristen Protestan dan Karismatik).
7.
Doa
Pengajaran Yesus tentang doa pada
Khotbah di Bukit menggambarkan bahwa doa secara Kristiani hanya memakai sedikit
faktor eksternal, atau tidak ada sama sekali, seperti misalnya harus menggambar
simbol-simbol tertentu atau harus menyembelih hewan-hewan tertentu terlebih
dahulu sebelum berdoa. Dalam doa secara Kristiani, semua perilaku-perilaku yang
menekankan kepada "teknik-teknik berdoa" yang menggunakan faktor
eksternal seperti yang tadi disebutkan biasanya dituduh sebagai
"pagan" (paganisme, penyembahan berhala). Karena itu, dalam doa
secara Kristiani, yang ditekankan adalah cukup hanya perlu percaya kepada
kebaikan Tuhan ketika berdoa. Di seluruh
Perjanjian Baru, penekanan terhadap kebebasan untuk datang kepada Tuhan ini pun
ditekankan. Keyakinan ini harus dilihat
dari sudut pandang kepercayaan Kristen terhadap hubungan yang unik antara orang
percaya dengan Yesus, lewat Roh Kudus.
Dalam
tradisi lanjutan, beberapa gerakan sebelum berdoa dianjurkan, seperti misalnya
membuat tanda salib, berlutut, atau membungkuk. Kebiasaan melipat tangan,
menyatukan kedua tangan di depan dada, atau mengangkat tangan pun terkadang
sering dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi ketika berdoa dan
mengekspresikan isi doa.[26]
8.
Tradisi Protestan
Beberapa tradisi Protestan tidak
mengakui waktu suci selain Natal dan Paskah.
Bagi Protestan, waktu sakral yang diselenggarakan oleh kalender liturgi
yang merayakan semua peristiwa besar dalam kehidupan Yesus dan dalam Gereja
awal sepanjang perjalanan setiap tahun.
Ritual baptisan dan Perjamuan Tuhan
telah di antara aspek yang paling penting dan diperdebatkan dari Protestanisme. Praktik-praktik ini mewujudkan perbedaan
teologis penting yang membedakan cabang-cabang Protestan Kristen (Reformed /
Presbyterian, Lutheran, Anglikan, Baptis, dll).
Protestan kehidupan sehari-hari dibentuk
oleh doktrin imamat semua orang percaya, yang memiliki implikasi untuk hal-hal
seperti panggilan dan etos kerja, dan dengan keyakinan bahwa keselamatan adalah
oleh iman, yang mengarah ke penekanan pada pemeliharaan kesalehan pribadi.
Simbolisme Protestan cenderung untuk
mengarahkan perhatian pada doktrin-doktrin kunci keselamatan oleh iman dalam,
kematian kebangkitan hidup, dan Yesus (sebagai karunia Roh), imamat semua orang
percaya (dan sehingga mengecilkan simbol menyisihkan menteri sebagai berbeda
dari orang lain), dan sola scriptura (pentingnya Alkitab).[27]
B. Upacara
Keagamaan Agama Kristen Protetan
Adapun beberapa upacara keagamaan dalam agama Kristen
protestan ialah sebagai berikut:
1.
Penjamuan Suci
Penjamuan suci merupakan upacara makan minum yang
pernah dilakukan oleh yesus kristus pada suatu malam ketika dia di hianati oleh
orang-orang yahudi. Dalam penjamuan tersebut terjadilah penjamuan pertemuan
antara yesus kristus dengan orang-orang yang berdosa.Mereka pada saat itu
mendapatkan pengampunan dosa oleh kristus dengan diberi roti dan minum anggur
sebagai lambang perdamaian.[28]
2. Sakramen Pembabtisan
Sakramen adalah adalah merupakan pusat dari ibadah
(liturgi) yang merupakan perbuatan lahir yang ilahi atau juga disebut dengan
firman yang nyata. Sakramen itu disusun dan ditetapkan dalam konsili LuteranIV
dan Konsili Trente yang menyimpulkan bahwa sakramen adalahalat anugrah yang
bukan saja sebagai tanda dan cap anugerah tetapi juga Allah hanyalah
mengabarkan adanya anugerah dan yang dapat diberi anugerah hanyalah sakramen.
Diperlukannya sakramen adalah untuk keselamatan agar
manusia mendapat anugerah pembenaran, sakramen itu harus ada dan
sekurang-kurangnya orang harus mempunyai keinginan untuk melakukannyaoleh
karenanya percaya saja tidak cukup. Menurut kristen protestan, sakramen itu ada
2 macam yaitu sakramen pemandian atau sakramen pembabtisan dan sakramen
ekaristi atau sakramen penjamuan suci yang juga di sebut komuni suci, misa atau
pengorbanan suci dan lain sebagainya.
Protestan melakukan sakramen pembaktisan atas
orang-orang yang telah mencapai usia dewasa dengan memandikan mereka.Hal ini
dilakukan sebagai apa yang dilakukan oleh yahya yang memandikan yesus sebagai
upacara pembaktisan menjadi rosul tuhan dengan air sungai yordan pada waktu
usia 30 tahun.[29]
Sakramen penjamuan suci berarti ucapan syukur, dimana
ketika pelaksanaannya yesus secara rohani dan maknawi berbentuk roti dan anggur
yang menjadi makanan. Dengan pengertian bahwa bukan saja tubuh yang memerlukan
santapan tetapi juga rohani dalam diri manusia membutuhkannya. Dengan demikian
yang merupakan santapan rohani adalah roti (yesus kristus) dimaksudkan agar
ikatan batin antara orang-orang yang percaya bertambah erat dengan yesus. Di
dalam penjamuan suci itu yesus hadir dalam rohnya dan dia akan berada dalam
diri manusia yang percaya. Roti melambangkan tubuh yesus dan anggur
melambangkan yesus sebagai air hidup yang harus diminum.[30]
C. Tempat-Tempat
Suci
Gereja asalnya
dari bahasa portugis yaitu “Gereja” yang berasal pula dari “eklesia” bahasa
Yunani, yang berarti jeemat yang terpanggil keluar dari dunia untuk menjadi
milik Tuhan.[31]
Protestan
merupakan gereja mereka dinamakan gereja Injil. Maksudnya dari nama ini
menunjukkan bahwa pengikut-pengikutnya mengikuti injil semata-mata.
Dengan nama ini
mereka menentang gereja lain yang menganggap pengertian injil adalah menurut
pendapat orang-orang gereja dan tida menganggap Injil itu satu-satunya sumber
untuk agama Masehi, bahkan mereka menambahkan padanya pelajaran-pelajaran yang
tidak tercantum di dalamnya, yang ditambahkan oleh para pope. Protestan tersiar
di Jerman, Inggris, Denmark, Belanda, Swiss, Norwegia, dan Amerika Utara.
D. Bandingan
Dengan Islam
1.
Perbedaan Kristen dan
Islam tentang Tuhan, tentang Adam, tentang Nabi Isa Almasih dan tentang
Manusia.
Sebagaimana
dimaklumi, bahwa pendiri agama Nasrani sekarang (Kristen) bukanlah Nabi Isa
Almasih, tetapi paulus, dia telah berhasil merubah agama Nabi Isa yang tauhid
kepada Trinitas (bertuhan tiga). Dia menyatakan bahwa Isa Almasih itu Yesus
adalah anak tuhan.
Untuk meyakinkan
seluruh manusia bahwa Isa itu anak Tuhan, dia tarik perhatian manusia kepada
peristiwa nenek moyang kita nabi Adam dan Hawa yang terlanjur bersalah memakan
buah kayu larangan tuhan.
Jika disimpulkan
ajaran paulus untuk meyakinkan manusia bahwa Isa Almasih anak tuhan, bahwa adam
dan Hawa nenek moyang kita manusia telah berdosa besar melanggar larangan
Allah.
1. Adam
dan Hawa tidak pernah taubat dari kesalahan mereka
2. Oleh
karena mereka tidak taubat, lalu mereka keduanya dibuang ke bumi
3. Di
bumi, Adam dan Hawa telah beranak puinak dan menurunkan turunan yang banyak.
Karena adam dan Hawa berdosa besar dan tidak pernah taubat, maka setiap
turunannya yang lahir di muka bumi, lahir dengan membawa dosa waris dari Adam
dan Hawa.
4. Maka
semenjak Adam berdosa dan anak cucunya memenuhi bumi dengan dosa, tuhan bingung
dan risauberibu tahun, sulit bagi tuhan mengambil keputusan akan di apakan Adan
dan anak cucunya. Kalau menurut keadailan sesuai dengan dosa Adam dan semua
turunnya ditumpas dan dilemparkan ke dalam neraka. Tapi cara yang demikian
bertentangan dengan sifat Allah Pengasih dan Penyayang. Kalau menurut hukum
kasih sayang, yang bersalah dimaafkan saja. Kalau dimaafkan saja bertentangan
pula dengan keadilan. Begitulah kata Paulus, sehingga beribu tahun lamanya
Tuhan bingung, tidak dapat menentukan hukum.
5. Tetapi
dalam bningungnya tuhan, tiba-tiba tuhan menampak perawan suci sedang beribadat
di Baitul Makdis. Maka terpikirlah oleh tuhan, dimasukkan anak ke dalam rahim
gadis ini, anak ini nanti akan dilahirkannya dan akhirnya anak itu akan
disalibkan, guna penebus dosa Adam dan Hawa serta semua anak cucunya.[32]
Dalam
Pandangan Islam Tentang Ajaran Paulus yang Demikian.
1. Tentang
Adam yang bersalah atau berdosa, benar Adam bersalah, Al-Qur’an pun
menyebutkannya. Tetapi Adam dan Hawa menyesali kesalhan mereka dan bertaubat
memohon ampun kepada Allah.
Allah
menyebutkan dalam firman-Nya dalam surat Al ‘Araf: 23, doa Adam dan Hawa ketika
mereka memohon ampun dan bertaubat.
Ÿw$s% $uZ/u‘ !$oY÷Hs>sß $uZ|¡àÿRr& bÎ)ur óO©9 öÏÿøós? $uZs9 $oYôJymös?ur ¨ûsðqä3uZs9 z`ÏB z`ƒÎŽÅ£»y‚ø9$#
Artinuya: keduanya berkata: "Ya Tuhan Kami, Kami
telah Menganiaya diri Kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni Kami dan
memberi rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami Termasuk orang-orang yang
merugi.
2. Paulus
mengatakan bahwa Adam dan Hawa dibuang ke muka bumi. Dalam pandangan Islam Adam
dan Hawa bukan dibuang, tetapi mereka diturunkan ke bumi, sesuai dengan rencana
Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi. Allah memberitahukan kepada para
malaikat, kekika Allah henddsk menjadikan Adam bahwa allah akan menjadikan
seorang kholifah di muka bumi dalam surat Al Baqarah ayat 30:
øŒÎ)ur tA$s% š•/u‘ Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ’ÎoTÎ) ×@Ïã%y` ’Îû ÇÚö‘F{$# Zpxÿ‹Î=yz ( (#þqä9$s% ã@yèøgrBr& $pkŽÏù `tB ߉šøÿム$pkŽÏù à7Ïÿó¡o„ur uä!$tBÏe$!$# ß`øtwUur ßxÎm7|¡çR x8ωôJpt¿2 â¨Ïd‰s)çRur y7s9 ( tA$s% þ’ÎoTÎ) ãNn=ôãr& $tB Ÿw tbqßJn=÷ès?
Artinya:
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
3. Paulus
mengatakan bahwa karena Adam dan Hawa tidak taubat dan tetap bersalah, maka
semua anak cucu dan turunannya masing-masing lahir dengan membawa dosa waris
dari nenek moyang mereka.
Islam
menolak faham yang demikian dengan sabda Rasulullah saw.:
ما من مولود الا
يولد على الفطرة
Tidak ada seorang anak
dilahirkan melainkan lahirnya dengan kesucian, tidak membawa dosa.
Dalam
Islam pun diajarkan, bahwa seorang dipandang bersalah atau berdosa bila dia
telah berumur dewasa, berakal waras, telah tahu membedakan baik dan buruk dan
telah sampai kepadanya tuntunan kebenaran. Berbuat salah, barulah dianggap
bersalah. Maka bayi yang baru lahir dari perut ibunya tidak dapat dipandang
berdosa.
4. Paulus
mengatakan, bahwa semenjak Adam berdoasa dan melhat cucu Adam yang mewarisi
dosa telah bertebaran di muka bumi, Allah risau dan bingung, apa tindakan hukum
yang akan dilakukan terhadap mereka, sampai beribu tahun Tuhan dalam
kebingungan.
Islam
memandang bahwa bingung dan risau mustahil pada Allah. Allah mempunyai sifat-sifat
Maha Sempurna. Dalam Al-Qur’an Allah menyebutkan dalam menetapkan hukum,
firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Ali Imran 199:
žcÎ).... ©!$# ßìƒÎŽ| É>$|¡Åsø9$#
Artinya:
Sesungguhnya Allah Amat cepat perhitungan-Nya.
Berkenaan
dengan ajaran Paulus yang mengatakan bahwa allah bermenung bingung beribu
tahun, bukan hanya orang Islam yang tidak mempercayainya, bahkan orang Nasrani
sendiri, seperti Uskup besar Benyamin Kaldani dari bangsa Kaldan dekat Mausul
di utara negeri Irak. Ketika di membaca ajaran Paulus, bertemu ajaran Paulus
yang mengatakan bahwa allah bermenung bingung beribu tahun, direnunginya dengan
pikiran yang jernih, lepas dari tekanan dogma yang biasa dalam kristen, tampak
olehnya bahwa hal ini tidak masuk akal. Bingung itu bukan sifat Allah, tapi
sifat manusia.
Paulus
menyamakan sifat allah dengan sifat manusia. Akhirnya di baca Al-Qur’an,
bertemu keterangan yang tepat, bahwa Allah amat cepat perhitungan-Nya. Dan
dalam surat Al-Ikhlas 4 tersebut pula:
öNs9ur `ä3tƒ ¼ã&©! #·qàÿà2 7‰ymr&
Artinya: dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia."
Akhirnya
Uskup besar Benyamin Kaldani hijrah dari agamanya yang lama ke dalam Islam.
Peristiwa itu dikisahkannya dalam bukunya, Al Injil Wash Shalib. Namanya
pun diubahnya dengan Abdul Ahad Daud. Peristiwa ini terjadi di awal abad kedua
puluh Masehi.
5. Paulus
mengatakan, dalam bingungnya Allah, tiba-tiba Dia menampakkan seorang perawan
suci sedang beribadat di Baitul Makdis. Perempuan itu ialah Maria (Maryam).
Allah mendapat pikiran baru untuk menyelesaikan dosa Adam dan anak cucunya.
Allah memasukkan anaknya kedalam rahim Maryam, nanti dia akan dilahirkan dan
akhirnya dia akan disalibkan. Dia disalibkan mati di tiang salib adalah penebus
dosa Adam dan semua anak cucunya.[33]
Dalam
ajaran Paulus itu tegas dia mengatakan, allah mempunyai anak. Dalam Islam
ditegaskan firman Allah dalam surat Al Ikhlas. Paulus juga mengajarkan Yesus
anak tuhan dan juga Tuhan yang kedua.
ö@è% uqèd ª!$# î‰ymr& ÇÊÈ
ª!$# ߉yJ¢Á9$# ÇËÈ
öNs9 ô$Î#tƒ öNs9ur ô‰s9qムÇÌÈ
öNs9ur `ä3tƒ ¼ã&©! #·qàÿà2 7‰ymr& ÇÍÈ
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3.
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4.
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lahirnya
kristen protestan disebabkan nampak adanya perbedaan antara teologi dan
al-kitab, sehingga menurut Luther yang ketika itu menjadi anggota Ordo Agustin
dibwa pimpinan Johan Van Staupitz untuk menyetuskan revormasi. Luther tidak dapat
menerima dilakukannya penjualan idulgensi oleh Dominikus Johanes Tetzel dari
Keuskupan Agung Albrecht dari Mainz, dimasa Paus Leo X, untuk mendapat dana
membangun gereja Salton Petrus guna kebanggaan gereja roma. Oleh hal itu
berarti merendakan martabat Tuhan, dimana pengampunan dosa dan perdamaian
dengan gereja bisa didapat dengan uang tanpa sakramen. Pelakuan demikian itu
yang dijadikan dasar bagi Luther membicarakan dengan para ahli teologi.
Kemudian Luther merumuskan 95 dalil tentang penghapusan siksa yang
diperkenalkannya dalam tahun 1571, yang ditempelkan di depan pintu dinding
gereja di Wittenberg.
Upacara keagamaan dalam agama Kristen Protestan ada
dua, yaitu upacara suci dan sakramen pembaptisan. Protestan melakukan sakramen
pembaktisan atas orang-orang yang telah mencapai usia dewasa dengan memandikan
mereka.Hal ini dilakukan sebagai apa yang dilakukan oleh yahya yang memandikan
yesus sebagai upacara pembaktisan menjadi rosul tuhan dengan air sungai yordan
pada waktu usia 30 tahun.
[1] Chumaidi Sharief Romas dalam AAD. 1988:383
[2] Hilman Hadikusuma. Antropologi Agama,
(Bandung. Aditya bakti. 1003), hal. 128.
[12]
Prof.H.Hilman
Hadikususma,S.H.”Antropologi Agama bagian II”(Bandung: Citra Aditya
Bakti.1993). hal.149,151-153
[13]
Yusni.”Asal Mula Yesus”2008 diambil dari http://yusni674.wordpress.com/2008/02/22/asal-mula-nama-yesus/.diakses
14/11/2011 22.10
[15]
Katolisitas.”apakah protestan lebih banyak menggunakan perjanjian lama” 2008.
Diambil dar http://katolisitas.org/2008/11/04/apakah-protestan-lebih-banyak-menggunakan-perjanjian-lama/.
Diakses 14/11/2011 21.10
[16] Oleh P.
Richard Lonsdale.”Jurnal Chirtianstudi” diambil dari http://christianstudies.multiply.com/journal/item/50.
diakses 14/11/2011 21.00
[17]
Karel A.Steenbrink. ”Perkembangan
Teologi Dalam Dunia Kristen Modern” (Yohyakarta:IAIN
Sunan Klijaga.1987).hal,21
[18] Hilman Hadikusuma. 1993.
Antropologi Agama Bagian II (Pendekatan Budaya Terhadap Agama Yahudi, Kristen,
Katolik, Protestan dan Islam). Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
[25] Ibid,.
hal. 159-162
[26]
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,
Kekristenan (http://www.szkolenie.wodzislaw.pl/wodzislaw/w/id/Kekristenan),
diakses 13 november 2011
[27]http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.patheos.com/Library/Protestantism.html&usg=ALkJrhg6VXa9bpruyMzrL1gox3gG8YhK0w
[28]
http://tugassekolahonline.blogspot.com/2008/11/agama-kristen-protestan.html
[30] Prof. Hilman Hadi Kusuma, Antropologi
Agama (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1993) hal 159
[31] Moh Rifai. 1990. Perbandingan
Agama. hal 58
[32] Agus
Hakim. 2006. Perbandingan Agama. Hal 125
[33] Ibid.,
128
ini kan komentar bukan makalah atau pendapat tesis...
BalasHapusmengertilah agama lain berdasarkan mainset keyakinan/iman dari pemeluk agama itu sendiri...
kalo anda pake mainset islam (arab/jihad) untuk kemudian memberitakan sepihak itu justru disebut PENISTAAN dan pemaksaan AGAMA.
Jangan pakai mainset Ajaran Islam
BalasHapusDengan membuat artikel kristen
Anda itu tidak paham....
Kalo seperti ini bisa mengakibat kan dalam pemaksaan agama ...